Basyair Melayu Banjar juga hadir di Youtube, Kunjungi kami di https://www.youtube.com/channel/UC7DD_EHfum0_OPl-pAxI-bw dan subcribe untuk mendapatkan upload terbaru dari kami, atau Search Ketik " Syair Banjar " di Youtube

Selasa, 03 Januari 2017

Syair Perang Wangkang - Karya H. Sulaiman ( 1871 )



Ringkasan Isi Syair Perang Wangkang

    Syair ini bercerita tentang peperangan antara Wangkang dengan Kompeni di Borneo (Kalimantan). Kisah dimulai ketika para pedagang Melayu hendak berdagang di Borneo. Sesampainya di sana mereka diminta bantuan oleh Kompeni Belanda untuk melawan Wangkang yang mengacau daerah itu. Pemimpin Kompeni Belanda bernama Van Ham dan pemimpin pedagang Melayu bernama Haji Sulaiman. Kemudian mereka menandatangani perjanjian.
     Suatu hari, pemimpin Wangkang, Haji Demang, mengirimkan surat kepada Komandan untuk meminta pengampunan, tetapi tidak dikabulkan karena Komandan telah mendapatkan serdadu untuk menyerang Wangkang. Itu sebabnya, Wangkang menjadi marah, lalu merampoki desa-desa dan mengacau di kampung-kampung. 
     Wangkang bersembunyi di suatu tempat. Kompeni Belanda mencari-cari Wangkang, tetapi penduduk desa tidak mau memberitahunya. Muhamad Bali, seorang mata-mata, melaporkan keberadaan Wangkang. Saat dicari ke tempat persembunyian, Wangkang sudah tidak ada di tempat. Komandan lalu menyuruh juragan Keruis menjaga hilir lalu masuk ke Badandan.
     Terjadilah pertempuran seru di Simpang Nunggi. Wangkang membakari rumah-rumah penduduk. Karena malam, Kompeni tidak dapat menangkap Wangkang. Setelah kejadian ini, Kompeni menjaga ketat dari sungai Julungan hingga sungai Badandan. Muhamad Bali mengetahui lagi persembunyian Wangkang yang kedua kali, namun ia tidak dapat memberi tahukan Kompeni, karena salah satu saudaranya ada yang ikut dengan Wangkang. Akhirnya, Kompeni mengajak Pembekal Damun diajak bekerja sama oleh Kompeni untuk menangkap Wangkang. Kemudian terjadilah pertempuran dan perebutan benteng Wangkang, dan Kompeni berhasil kali ini.
       Mohamad Saad dari Pontianak menghadap ke kantor, tujuannya ialah hendak ikut Kompeni karena Wangkang telah kalah. Van Ham ingin melihat kuburan Wangkang sendiri, karena ia mendengar Wangkang telah gugur dalam pertempuran kemarin, tetapi kuburan itu tidak ada.
       Pada suatu hari mereka berhasil menangkap orang yang bernama Abdul Rasyid. Ia mengaku pernah ikut perang Wangkang di Banjar. Kompeni menyuruh Abdul Rasyid menjaga hilir sungai. Haji Demang dan penghulu menginginkan Abdul Rasyid turut dengan mereka tetapi tidak dikabulkan oleh Komandan. Akhirnya, raja-raja dan haji-haji sepakat untuk bersama-sama menghadapa Wangkang dan berbalik melawan Belanda Kompeni.
       Pada tahun 1871 terjadilah pertempuran hilir di bawah pimpinan Pembekal Gempa. Dalam pertempuran itu gugurlah dua orang dari pihak Pembekal Gempa. Sore harinya ketika diadakan patrol, mereka berhasil menembak dua orang dan menawan seorang anak buah Wangkang serta dibawa ke benteng. Setelah perang selesai para pedagang melayu itupun memisahkan diri dari kompeni, dan tidak mau bekerja sama melawan Wangkang. Walaupun rakyat Wangkang masih senang mengacaukan kampung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar